Jakarta, Investrade.app - Harga emas global melonjak di atas US$3.400 ke rekor tertinggi karena dolar melemah dan ketidakpastian atas dampak ekonomi dari ketegangan perdagangan AS-Tiongkok memacu permintaan untuk emas batangan yang merupakan aset safe haven.
Berdasarkan data Reuters, harga emas global pada perdagangan Senin (21/4/2025) tercatat USper troy ons. Sementara pagi ini, Selasa (22/4/2025) pukul 6.44 WIB, harga emas terpantau US$3.440,59 per troy ons.
Dolar jatuh ke level terendah dalam tiga tahun karena kepercayaan investor terhadap ekonomi AS kembali terpukul atas komentar Presiden Donald Trump's tentang ketua Federal Reserve Jerome Powell . Dolar yang lebih lemah membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Terkait perang dagang, China menuduh Washington menyalahgunakan tariffs dan memperingatkan negara-negara lain agar tidak mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan AS yang akan merugikannya.
"Seiring dengan meningkatnya ketegangan tarif, kami terus melihat harga emas bergerak naik sebagai respons terhadap aset safe haven," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
"Akan ada kemunduran dan aksi ambil untung pada waktu-waktu tertentu, tetapi kami masih percaya bahwa tren yang mendasarinya adalah bergerak menyamping menuju lintasan yang lebih tinggi."
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan dikenal sebagai aset yang sangat likuid, telah mencapai beberapa rekor tertinggi dan naik lebih dari $700 sejak awal tahun 2025. Emas melampaui $3.300 pada hari Rabu lalu dan momentum kuatnya mendorongnya naik sebesar $100 hanya dalam beberapa hari.
"Pergerakan harga emas harian yang jauh lebih besar ini merupakan salah satu petunjuk awal bahwa pergerakan pasar yang sangat matang ini sudah mendekati klimaks dan puncak pasar jangka pendek mungkin sudah dekat, dari perspektif waktu, lebih dari perspektif harga," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
-RA-