Jakarta, Investrade.app - PT Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp14,1 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 9,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa BCA tetap solid meskipun ada tantangan di pasar.
Total kredit yang disalurkan BCA mencapai Rp941 triliun, meningkat 12,6% secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan yang kuat dari berbagai sektor, termasuk UMKM dan konsumsi. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan bahwa momentum Ramadan dan Idulfitri juga berkontribusi positif terhadap penyaluran kredit.
Selain itu, BCA juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pendapatan non-bunga, yang naik 8,1% menjadi Rp6,8 triliun. Pendapatan ini berasal dari berbagai layanan, termasuk transaksi digital yang semakin meningkat. Transaksi QRIS BCA bahkan melonjak hingga 200% di kuartal ini, menunjukkan bahwa nasabah semakin beralih ke layanan digital.
Rasio cost to income BCA berada di level 28,5%, yang menunjukkan efisiensi operasional yang baik. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terjaga di angka yang sehat, mencerminkan manajemen risiko yang efektif.
Dengan semua pencapaian ini, BCA menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh dan berinovasi. Mereka berencana untuk memperkuat layanan digital dan meningkatkan pengalaman nasabah, sehingga tetap menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia. Ke depan, BCA optimis dapat mempertahankan kinerja positif ini dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
-RA-