Jakarta, Investrade.app - Halo, Sobat Investrade! Pernah nggak sih kamu mikir, “Mending nabung aja deh di bank, aman dan nggak ribet”? Wajar kok! Tapi, pernah kepikiran juga nggak, kenapa makin banyak orang sekarang lebih pilih investasi saham daripada cuma nabung?
Nah, di artikel ini kita bakal bahas kenapa investasi saham bisa jadi pilihan yang lebih oke dibanding sekadar menabung biasa. Tenang, kita bahas pakai bahasa yang santai biar nggak bikin pusing.
1. Menabung Itu Aman, Tapi…
Yes, nabung di bank itu aman. Duit kamu dijamin sama LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sampai Rp2 miliar. Tapi, ada satu musuh besar yang diam-diam nguras tabungan kamu: inflasi.
Apa Itu Inflasi?
Inflasi itu kenaikan harga barang dari waktu ke waktu. Misalnya, tahun 2010 harga nasi padang Rp10.000, sekarang bisa Rp25.000. Nah, kalau kamu cuma nabung tanpa “mengembangkan” uangmu, nilainya bakal tergerus inflasi.
Contohnya:
- Kamu nabung Rp10 juta di bank dengan bunga 1% per tahun.
- Tapi inflasi rata-rata 4% per tahun.
Berarti secara nilai riil, uangmu malah berkurang daya belinya. Sedih, kan?
2. Saham Bikin Uangmu Bertumbuh
Berbeda dengan nabung, investasi saham bisa bikin uangmu berkembang lebih cepat dalam jangka panjang.
Contohnya?
Kalau kamu investasi Rp10 juta di saham yang tumbuh 10% per tahun, dalam 5 tahun bisa jadi sekitar Rp16 juta.
Kalau kamu nabung dengan bunga 1% doang? Ya, paling mentok jadi Rp10,5 juta. Selisih jauh banget, kan?
3. Dividen: Bonus dari Perusahaan
Kalau kamu punya saham perusahaan yang rajin bagi untung, kamu bisa dapet dividen.
Dividen itu seperti “THR” dari perusahaan buat para pemegang saham.
Contoh:
Kamu punya 1.000 lembar saham perusahaan XYZ, dan perusahaan bagi dividen Rp100 per lembar. Berarti kamu dapet Rp100.000 cuma dari dividen! Dan itu belum termasuk potensi naiknya harga sahamnya.
4. Saham Bisa Dimulai dengan Modal Kecil
Banyak orang kira investasi saham itu harus modal gede. Padahal sekarang, kamu bisa mulai cuma dengan Rp100.000-an aja.
Cukup download aplikasi sekuritas (kayak YB Sekuritas), verifikasi data, setor dana, dan… kamu udah bisa beli saham!
5. Tapi, Saham Itu Risiko, ‘Kan?
Yap, bener banget. Saham memang punya risiko. Harga bisa naik turun, tergantung kondisi perusahaan dan pasar.
Tapi jangan takut dulu. Risiko itu bisa dikelola kalau kamu:
- Pilih perusahaan yang sehat dan punya kinerja bagus
- Nggak taruh semua duit di satu saham (alias diversifikasi)
- Punya mindset jangka panjang
Ingat ya, investasi saham itu bukan buat kaya mendadak, tapi buat kaya perlahan.
6. Menabung = Aman Tapi Pasif, Saham = Lebih Aktif dan Produktif
Nabung itu ibarat parkir mobil—nggak jalan, tapi juga nggak nabrak. Sementara saham itu ibarat nyetir di jalan tol: kadang kenceng, kadang melambat, tapi kamu tetap melaju ke depan.
Nah.. kalau ditanya, “Saham atau tabungan yang lebih baik?”, jawabannya: dua-duanya penting, tapi beda fungsi.
- Tabungan cocok buat dana darurat dan kebutuhan jangka pendek (kayak bayar kos, belanja bulanan, atau liburan dalam waktu dekat).
- Saham cocok buat tujuan jangka panjang (kayak dana pensiun, beli rumah, atau biaya sekolah anak nanti).
Jadi idealnya, kamu punya tabungan dan juga investasi saham. Jangan salah satu doang. Kalau cuma nabung doang udah nggak cukup. Uang kita harus kerja juga, bukan cuma kita yang kerja banting tulang.
Yuk mulai belajar dan action pelan-pelan. Mulai dari nominal kecil, pilih saham yang kamu kenal, dan jadikan investasi sebagai gaya hidup.
Karena di masa depan, kamu bakal berterima kasih ke diri sendiri yang mulai investasi dari sekarang.